Museum Perjuangan Mandala Bhakti Semarang
Deskripsi
Seluruh koleksi yang tersimpan dalam museum, merupakan bukti fisik dan faktual sejarah perjalanan Kodam IV Diponegoro. Di depan Museum Perjuangan Mandala Bhakti diletakan senjata berat arteleri 25 PDR field gun yang kondisinya masih baik. Salah satu koleksi yang bernilai sejarah tinggi adalah pistol kuno jenis Luger dan machine gun Browning. Senjata ini diyakini digunakan dalam pertempuran lima hari di Semarang. Museum ini juga memiliki koleksi yang menakjubkan artefak militer Indonesia dan foto-foto dari pahlawan Indonesia.
Pada awalnya bangunan ini digunakan untuk Raad van Justitie atau Pengadilan Tinggi bagi golongan rakyat Eropa di Semarang, kemudian ketika Belanda jatuh dan diambil alih oleh Jepang sebagai markas polisi militer Jepang, dan setelah Indonesia merdeka pada sekitar tahun 1950-an bangunan ini pernah digunakan oleh Kodam IV Diponegoro sebagai Markas Besar Komando Wilayah Pertahanan II dan pada perkembangannya kemudian pada tahun 1985 dialihfungsikan menjadi Museum Perjuangan yang dikelola oleh Kodam IV Diponegoro Semarang.
Museum Mandala Bhakti terdiri dari dua lantai dan orientasi bangunan ke arah Utara. Pondasi dari batu, srtuktur dari bata dan dinding dari bata berplester.Bentuk atap limasan dengan bahan penutup dari genteng. Terdapat serambi pada sepanjang sisi depan bangunan, baik pada lantai pertama maupun lantai kedua.Serambi lantai pertama dinaungi lantai balkom lantai kedua. Sedangkan serambi lantai kedua dengan atap yang menyatu dengan bangunan utama. Serambi ini sebagian dinding bagian atas. Entrance tampil menonjol dengan pelubangan yang berfungsi sebagai bovenlicht dan elemen estetis. Demikian juga dinding sebelahnya, dihiasi dengan lubang-lubang yang memberi kesan formal pada fasadenya.
Buka:
Selasa - Jum'at dan Minggu
Selasa - Kamis : 08.00 – 18.00 WIB
Jumat : 08.00 – 10.30 WIB
Minggu : 08.00 – 12.00 WIB
Kontak
Alamat:
Jl. MGR. Soegijapranata No.1, Kota Semarang, Jawa Tengah