Jokowi muda memulai karirnya sebagai seorang karyawan di salah satu perusahaan BUMN, yaitu PT Kertas Kraft Aceh pada tahun 1986. Ia merantau ke Pulau Sumatra demi mengumpulkan modal untuk membangun usahanya sendiri. Setelah melakoni pekerjaannya selama dua tahun di perusahaan kertas tersebut, ia memutuskan untuk kembali ke Solo untuk merintis bisnis.
Pada tahun 1988 atau satu tahun setelah kelahiran putra pertamanya, Jokowi memilih untuk belajar model bisnis furnitur dengan bekerja membantu pamannya menjalankan usaha yaitu di CV Roda Jati. Di perusahaan milik kerabatnya tersebut, Jokowi bekerja selama satu tahun hingga akhirnya memutuskan untuk berdikari dan memulai perusahaan mebelnya sendiri pada tahun 1989.
Berbekal kondisi sektor permebelan lokal yang sedang berjaya pada waktu itu, Jokowi kemudian memutuskan untuk terjun di bisnis tersebut. Modal awal Jokowi didapat dari menggadaikan asset milik orang tuanya kepada bank. Perusahaan mebel yang dibentuk Jokowi tersebut bernama CV Rakabu, yang mana diambil dari nama anak pertamanya Ghibran Rakabuming.
Saat berjalannya bisnis tersebut, Jokowi pernah tertipu oleh order pembelian, sehingga dia dirugikan sebesar Rp 30 juta. Bahkan setelah Jokowi menjadi gubernur Jakarta, musibah pernah menimpa perusahaan mebelnya tersebut.
Angin segar berhembus ketika pemerintah mencanangkan program 'Ayah Angkat-Anak Angkat' bagi perusahaan. Pada saat itu CV Rakabu mendapat bantuan Perum Gas Negara sebagai ayah angkat perusahaan. PGN memberi pinjaman Rp 500 juta sebagai modal. Melalui tangan dingin Jokowi Rakabu akhirnya mampu menyambangi pasar ekspor setelah perusahaan rajin mengikuti pameran-pameran di dalam maupun di luar negeri.
Pada tahun 2009 CV Rakabu berubah status menjadi PT Rakabu Sejahtera. Perusahaan itu didirikan dengan modal awal Rp 31.750.000.000, dengan jumlah saham sebesar 31.750 (nilai nominal Rp 1 juta). Anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang menjabat sebagai komisaris memiliki mayoritas saham 16.193. Sisa saham lainnya dimiliki oleh PT Toba Sejahtera dengan jumlah total saham 15.557. PT Toba Sejahtera sendiri merupakan perusahaan pemasok kayu mentah yang didirikan oleh Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan.
Saat ini, PT Rakabu Sejahtera menggandeng beberapa nama besar dari militer sebagai komisarisnya. Terdapat mantan KSAD Letjen (Purn) Agus Widjojo sebagai komisaris utama, dan Bambang Priyambodo yang juga merupakan komisaris.
Luhut sendiri mengenal Jokowi sejak Presiden RI tersebut masih menjabat sebagai Walikota Solo tahun 2008. Perkenalan bermula saat Luhut menugasi Direktur Utama PT Toba, Bambang Priambodo, untuk mencarikan pengusaha furnitur.
Luhut ingin ada pengusaha furnitur yang bersedia menampung kayu produksi PT Toba Sejahtera agar tidak dijual dalam bentuk mentah, melainkan dalam produk jadi. Oleh Bambang, Luhut ditawari seorang pengusaha furnitur asal Solo, yakni Jokowi, selaku pemilik PT Rakabu. Di antara keduanya terjalin kesepakatan sampai pada akhirnya berdiri PT Rakabu Sejahtera.
sumber: Ika Akbarwati
(https://www.selasar.com/ekonomi/sepak-terjang-joko-widodo-sang-pengusaha-meubel)